Konsekuensi iman dalam kehidupan

Konsekuensi iman dalam kehidupan

 

kultum Konsekuensi iman dalam kehidupan
Pixabay.com

    Sebagaimana telah kita pahami menjadi seorang mukmin tidaklah cukup hanya sebatas pengakuan saja. Pengakuan hendaknya harus kita buktikan dalam bentuk sikap yang terpuji dan amal shaleh. Bila tidak, Allah SWT akan menyatakan bahwa ia bukan orang yang beriman.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ آمَنَّابِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِوَمَاهُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ

"Dan diantara kamu(manusia) ada yang berkata: 'kami beriman kepada Allah dan hari Akhir' padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman." (QS. Al-Baqarah [2]: 8)

    Karena itu, untuk membuktikan kebenaran iman seseorang Allah SWT akan mengujinya, baik ujian itu dalam bentuk hal-hal yang menyenangkan seperti harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, popularitas yang mencuat, wajah yang tampan atau cantik, dan sebagainya. ataupun ujian yang tidak menyenangkan seperti penyakit yang diderita, risiko yang menimpa, paras yang jelek, kedudukan yang rendah, dan yang lainnya. Sekarang ini yang justru banyak terjadi, ketika seseorang mengalami hal-hal yang menyenangkan kita jadi lupa diri, sehingga kita lupa cara untuk bersyukur karna terlalu terlena dengan pencapaiannya, begitupun sebaliknya bila mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan kita putus asa. Tapi ketika hal itu terjadi ada baiknya juga karena dengan seperti itu kita mampu kembali kepada Allah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Strategi Pembelajaran dalam Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

Strategi Pembelajaran dalam Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

 Strategi Pembelajaran dalam Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

    Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era dimana pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat mengakibatkan perubahan cepat dan kompetitif (Yusnaini & Slamet, 2019). Pengaplikasian kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan salah satu ciri dari Era Revolusi Industri 4.0 (Tjandrawinata, 2016). Penopang utama Era Revolusi Industri 4.0 adalah pendidikan. Banyak dijumpai siswa Sekolah Dasar di Indonesia sudah diberikan handphone oleh orang tuanya diimbangi dengan akses internet yang baik. Dengan adanya handphone, siswa Sekolah Dasar bisa mengakses hasil kemajuan teknologi Era Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan. Era Revolusi Industri 4.0 melahirkan revolusi belajar dengan ditemukannya Google Asistence. Dengan Google Assistence, siswa bisa mempelajari materi pelajaran dengan mudah, informasi yang diperoleh cepat, materi disajikan dengan menarik, dan lebih murah. Peran guru sebagai garda terdepan pendidikan tergeser. Perlu adanya perbaikan pendidikan melalui peningkatan kualitas pendidik sehingga peran guru dalam pembelajaran berfungsi seperti semestinya. Beberapa strategi pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru SD dalam menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0, antara lain (1) membantu siswa dalam belajar, (2) memberikan kesempatan siswa untuk berkembang dan berprestasi, (3) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), (4) melek teknologi, dan menjadi guru efektip

Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat memunculkan inovasi baru yang berpengaruh pada beberapa sektor, seperti ekonomi, budaya, dan sosial. Peran manusia tergeser oleh teknologi sehingga mengubah cara kerja, bekerja, dan berhubungan satu dengan yang lain (Tritularsih & Sutopo, 2017). Hal ini menyebabkan generasi selanjutnya perlu mengembangkan diri untuk bisa bertahan dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 membuat terobosan yang luar biasa untuk sebagian orang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi mengakibatkan beberapa sebagian orang menangkap kesempatan dan mampu memanfaatkan dengan baik. Untuk sebagian orang yang mampu mengimbangi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu melahirkan suatu gagasan yang baru. Gagasan ini muncul untuk menjawab pemenuh kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, tidak terkecuali pendidikan.

Banyak dijumpai di Era Revolusi Industri 4.0 berkembang aplikasi baru yang menyajikan penawaran pembelajaran yang lebih menarik dan secara tidak langsung sedikit mengganti peran guru dalam pemberian ilmu pengetahuan. Disamping itu, fasilitas siswa juga mendukung untuk mengakses aplikasi penunjang kegiatan pembelajaran seperti handphone misalnya. Hanya dengan fasilitas handphone, siswa mampu mendapatkan banyak pengetahuan secara singkat dan lebih murah. Siswa lebih mudah belajar dan dalam segi waktu lebih fleksibel karena siswa mampu menentukan waktu dan tempat seperti yang dia inginkan. Hal ini tidak didapatkan di dalam pembelajaran di sekolah. Banyak dijumpai, di sekolah pembelajaran menggunakan banyak buku, pelaksanaan pembelajaran terbatas tempat dan waktu, serta penyajian materi kurang menarik.

Pendidikan merupakan penopang utama di Era Revolusi Industri 4.0. Pendidikan juga harus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik untuk mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbaikan mutu dan kualitas guru diharapkan mampu mempersiapkan siswa dalam menghadapi Era Revolusi Industri dan tidak menggeser peran guru sebagai mana mestinya dengan hadirnya Google Asistence.

 Sejarah Era Revolusi Industri

     Revolusi Industri terdiri dari dua kata, yaitu revolusi dan industri. Kata revolusi memiliki pengertian perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, sedangkan kata industri merupakan usaha pelaksanaan suatu proses produksi (KBBI Online). Berdasarkan pengertian dari asal katanya, revolusi industri merupakan perubahan yang sangat cepat dalam proses produksi. Pada Era Revolusi Industri, proses produksi yang biasa dikerjakan oleh manusia digantikan oleh mesin. Barang produksi yang dihasilkan mesin mempunyai nilai komersial yang lebih (value added) (Suwardana, 2018). Efiseiensi waktu dan kebutuhan tenaga kerja manusia terlihat di Era Revolusi Industri 4.0.

Angka 4 pada Era Revolusi Industri 4.0 menandakan ada 4 perkembangan Era Revolusi Industri sampai saat ini. Era Revolusi industri pertama ditandai dengan penemuan mesin uap, sehingga barang mampu diproduksi lebih banyak. Era Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke-18. Setelah mesin uap ditemukan, penemuan listrik sekitar abad ke-19 sampai abad ke-20 memberikan dampak yang luar biasa. Biaya produksi barang menjadi lebih murah. Penemuan listrik menjadi penanda Era Revolusi Industri 2.0. Era Revolusi Industri 3.0 ditengarai dengan penggunaan komputerisasi sekitar tahun 1970an. Era Revolusi industry 4.0 sekitar tahun 2010an ditandai dengan adanya intelegensia dan internet of thing (Prasetyo & Sutopo, 2018). Intelegensia dimaksudkan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan yang dihasilkan oleh manusia menjadi hal penting dalam menghubungkan manusia dan mesin.

 Manfaat Era Revolusi Industri 4.0

    Era Revolusi Industri 4.0 memiliki empat manfaat (Prasetyo & Sutopo, 2018; Aldianto, Mirzanti, Sushandoyo, & Dewi, 2018) meliputi (1) Lebih cepat dalam pengembangan produk baru dan produksi fleksibel serta efisien sumber daya, (2) memperbaiki produktivitas, pendapat meningkat, peningkatan kualitas tenaga kerja, dan investasi meningkat, (3) melahirkan bisnis yang baru dan cara baru untuk mengkreasi nilai tambah, dan (4) menyederhanakan rantai bisnis.

(Umar, 2018) menguraikan ada tiga manfaat Era Revolusi Industri, yaitu:

· Inovasi

Merancang strategi menggunakan digital untuk melahirkan model-model bisnis baru

· Inklusivitas

Adanya layanan yang mampu menjangkau khalayak ramai di berbagai daerah. Manfaat yang diperoleh adalah orang yang tinggal jauh dari daerah metropolitan mampu menikmati layanan digital.

· Efisiensi

Dengan adanya Era Revolusi Industri 4.0 menjadikan bisnis lebih efisien (tepat sasaran). Pembisnis memerlukan kecerdasan dan strategi pemasaran.

Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

Tantangan di Era Revolusi Industri harus dihadapi. Beberapa tantangan yang harus dihadapi pada Era Revolusi Industri 4.0 antara lain masalah keamanan informasi, mesin produksi harus stabil, keterampilan yang kurang memadai, keengganan untuk berubah, serta berkurangnya tenaga pekerjaan dalam jumlah yang banyak dikarenakan perubahan otomatisasi. Pendidikan sebaiknya menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan dunia kerja sehingga dilahirkan SDM yang unggul. Keterampilan yang kurang memadai dapat

diantisipasi dengan pemilihan metode pembelajaran. Keterampilan dapat dilatih sejak dini. Metode pembelajaran di sekolah diharapkan memberikan bekal bagi siswa untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.

Era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya tentang penyediaan fasilitas pendukung, namun penekannannya lebih kepada mempersiapkan pendidikan Indonesia sehingga lebih maju, mengejar ketertinggalan dengan negara-negara maju, dan mampu beradaptasi dengan Era Revolusi Industri 4.0 (Sudarminto, n.d.). Perbaikan pola pikir, mentalitas, dan nilai-nilai merupakan hal mendasar yang perlu dipersiapkan (Ristekdikti, 2017). Dibutuhkan kurikulum yang mampu mengembangkan logika, bahasa, dan kreativitas (Kuncoro, 2019).

Strategi Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0

    Guru memberikan peranan penting dalam pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Ada tiga hal penting yang harus dilakukan guru (Sukartono, 2018), yaitu menyiapkan siswa untuk mampu menciptakan pekerjaan yang saat ini belum ada, menyiapkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang belum ada, dan menyiapkan anak untuk mampu menggunakan teknologi. Untuk mempersiapkan siswa menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 bukanlah hal yang mudah. Guru memerlukan strategi pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa untuk berkembang.

Strategi pembelajaran berpengarauh terhadap pola pikir dan apa yang akan dihasilkan siswa kelak nanti. Pemilihan strategi pembelajaran mempunyai peranan penting dalam menyiapkan siswa menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Adapun lima strategi yang bisa digunakan guru dalam pembelajaran (Guru Produktif, 2019), yaitu:

·         Membantu siswa dalam belajar

    Proses pembelajaran yang terjadi adalah teacher center. Guru sebagai sumber informasi satu-satunya di dalam kelas. Guru menjelaskan pembelajaran, siswa diberikan waktu untuk menyalin catatan di papan tulis, siswa mengerjakan latihan soal, pembahasan, dan dilanjutkan dengan penilaian. Untuk anak yang memperoleh nilai yang baik, mendapatkan apresiasi dari guru. Namun untuk siswa yang belum mendapat nilai baik, belum ada tindakan khusus/ remedial dari guru.

Adapun empat pilar pendidikan menurut Unesco (Rahmat, 2004) adalah:

1)  Learning to do

Diharapkan siswa memahami pembelajaran, bukan hanya mengetahui.

2)  Learning to know

Siswa diharapkan tidak hanya sebagai pendengar, namun juga mengimplementasikan informasi yang diperoleh dengan praktik.

3) Learning to be

Setiap manusia diberikan bakat dan minat berbeda dengan orang lain. Siswa diharapkan mampu menjadi diri sendiri. Mengucap syukur atas segala kelebihan dan kekurangan diri.

4) Learning to live together

Diharapkan hasil dari pembelajaran, siswa mampu hidup bersama dengan orang lain, mampu menempatkan diri, saling menghormati, dan menghargai.

Untuk membangun empat pilar pendidikan tersebut, guru harus meningkatkan kualitasnya dengan memperkaya pengetahuan tentang metode pembelajaran yang tepat. Pembelajaran teacher center belum memberikan konstribusi yang besar.

·         Adanya kesempatan untuk berkembang dan berprestasi

    Ukuran keberhasilan siswa biasa hanya dipandang dari angka yang diperoleh. Peringkat di kelas menandakan prestasi yang didapatkan siswa. Tanpa disadari, manusia diciptakan Tuhan memiliki kecerdasan yang berbeda. Howard Garner (Tobeli, 2009) mengungkapkan ada sembilan kecerdasan majemuk, meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis, kecerdasan ruang, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Guru bisa mengembangkan kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa saat pembelajaran di kelas. Pemberian stimulus dan pengarahan guru mampu merangsang kecerdasan siswa akan meningkat sehingga siswa diberikan kesempatan uktuk berkembang dan berprestasi sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

·         Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

    Pendidikan karakter harus dikembangkan sedini mungkin. Penanaman karakter tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kelanjutan dan revitalisasi dari pendidikan karakter dari tahun 2010. PPK dinilai penting dikembangkan di dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan, bahwa PPK memiliki peranan penting seperti ancaman keutuhan dan masa depan bangsa, menghadapi tantangan global, dan membentuk etika pada siswa (Kemendikbud, 2017). Kunci penerapan PPK terletak pada pembiasaan (habit) di sekolah. Guru memiliki peranan besar dalam penanaman pendidikan karakter.

·         Melek teknologi

    Era Revolusi Industri 4.0 menuntut sebagian besar orang memahami akan arti pentingnya teknologi. Teknologi yang ada memberikan banyak pengaruh yang baik dalam kehidupan. Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam pembelajaran memberikan tambahan pengetahuan yang baik kepada guru untuk ditransfer ke siswa. Sebaiknya guru mampu memanfaatkan fasilitas teknologi seperti dengan pencarian bahan ajar yang lebih menarik sehingga siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Selain untuk pencarian bahan ajar, guru bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendukung pembelajaran dengan cara menjadi blogger. Hal ini akan membantu siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan. Selain itu, siswa mampu mengulang materi yang diberikan guru dimana saja siswa berada dan kapanpun siswa mau. Tentunya didukung dengan fasilitas yang memadai. Guru harus memberikan pengertian kepada siswa untuk menggunakan teknologi untuk hal yang baik. 

·    Menjadi guru efektif

    Guru efektif adalah guru yang selalu berpikir bagaimana cara menjadi lebih baik (Henson & Eller dalam Fatimaningrum, 2011). Guru efektif bukan hanya mengetahui pelajaran, namun bagaimana guru mampu menyampaikan kepada siswa dengan baik. Dengan cara pikir guru mau menjadi lebih baik, guru akan mencari solusi apabila dalam pembelajaran, ilmu yang ditransfer ke siswa belum sepenuhnya dipahami. Adapun karakteristik guru efektif (Dzulkifli & Sari, 2015) yaitu (1) memiliki rasa simpati yang tinggi, melayani, dan menganggap bahwa siswa merupakan anak sendiri, (2) ikhlas dalam memberikan ilmu dan tidak meminta balasan dalam bentuk apapun, (3) memberikan tanggung jawab kepada siswa (tugas) berdasarkan porsi setiap siswa, (4) memberikan nasehat apabila siswa melakukan pelanggaran, (5) semua ilmu memiliki kedudukan yang sama, (6) tidak memaksakan siswa untuk mencapai target yang telah ditentukan, (7) pemberian bahan ajar yang lebih sederhana untuk anak yang belum bisa memahami pelajaran dengan baik.    

    Kesimpulannya Garda terdepan pendidikan adalah guru. Namun di Era Revolusi Industri peran guru bergeser dengan hadirnya Google Asistence. Diperlukan strategi pembelajaran yang menarik sehingga guru memiliki peranan sebagaimana mestinya. Adapun enam strategi pembelajaran yang dapat diterapka di Era Revolusi Industri 4.0, yaitu (1) membantu siswa dalam belajar, (2) memberikan kesempatan siswa untuk berkembang dan berprestasi, (3) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), (4) melek teknologi, dan (5) menjadi guru efektif.


Ramadhan Membawa Perubahan

Ramadhan Membawa Perubahan

 



Sepanjang sejarahnya, Ramadhan menghadirkan perubahan besar lagi mendasar. Bangsa Arab yang sebelumnya tidak kenal Tuhan, hidup dalam kesewenang-wenangan, kedzaliman, bahkan terkungkung dalam kejahiliyahan yang sangat kelam, semua tindak kriminal merajalela, bahkan tradisi mengubur bayi perempuan hidup-hidup menjadi kebanggaan mereka. Wal’iyadzubillah! Seketika kondisi yang demikian berubah, menjadi berbalik arah dari sebelumnya, menjadi kenal Tuhan, hidup manusiawi, toleransi, damai, sejahtera dan menebarkan rahmat bagi alam semesta. Perubahan itu dimulai ketika Al-Qur’an Al-Karim diturunkan ke muka bumi, pada insan pilihan, Nabi Muhammad saw., pada bulan Ramadhan, ya di bulan Ramadhan.


Allah swt. berfirman: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Al-Baqarah:185. 


Allah swt. juga berfirman: “Haa miim. Demi Kitab (Al-Quran) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.   (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul. Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Ad-Dukhan:1-6


Inilah dalam sejarah panjang manusia, wahyu Allah swt. tersambung kembali dengan bumi, setelah bertahun-tahun sebelumnya kehidupan manusia lepas dari tuntunan wahyu Ilahi. Semua muslim sepakat bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah mukjizat terbesar yang pernah Allah swt. turunkan di muka bumi ini. Allah swt. tidak hanya menciptakan hardware berupa fisikal manusia, tapi juga software, berupa Kitab tuntunan hidup, Al-Qur’an. Perjalanan sejarah Ramadhan kembali menghadirkan sejarah besar, ketika terjadi suatu perang penentu, “yaumal furqan” antara Islam dan kaum kafir Quraisy, terkenal dengan perang Badar Al-Kubra. Sampai-sampai Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan beliau yang mulia tinggi-tinggi berdoa, agar wahyu dan kebenaran Islam dimenangkan.

Bahkan beliau mendesak; "Allahumma ya Allah. Kaum Quraisy kini datang dengan segala keangkuhannya, berusaha mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, pertolongan-Mu juga yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam ini binasa, tak lagi ada ibadah kepada-Mu di muka bumi.". 

Peristiwa besar itu terjadi di bulan Ramadhan. Umat Islam menang ketika itu, sehingga perubahan bisa dirasakan sampai sekarang ini, di seluruh penjuru dunia. Di tahun 8 hijriyah, kembali Ramadhan menghadirkan sejarah besarnya. Umat Islam dengan kekuatan 10 ribu kembali ke Mekah, membebaskan Ka’bah Al-Musyarrafah dari ratusan berhala, dan membebaskan bangsa Arab dari kebendaan dan kejahiliahan. Tanpa perlawanan berarti umat Islam yang langsung dipimpin  Rasulullah saw. itu menaklukkan Mekah, sehingga terkenal dengan “Fathu Makkah”, Mekah terbebaskan dan terbuka bagi dakwah Islam. Ketika itu, Rasulullah saw. memberi maklumat dan permakluman: “Pergilah, kalian semua merdeka.” Padahal penduduk Mekah sangat takut, sangat khawatir kalau-kalau mereka dibunuh sebagai wujud balas dendam. Tidak ada balas dendam, tidak ada pengkrusakan, tidak ada teror, tidak ada pertumpahan darah. Penduduk Mekah hidup damai di bawah naungan Islam. Peristiwa besar juga dicatat bulan Ramadhan, pada perang Ain Jalut pasukan muslim mengalahkan Tartar, perang Khiththin, Al-Mu’tashim membela kehormatan seorang muslimah yang dilecehkan tentara romawi dan mengalahkannya, Shalahuddin Al-Ayyubi menaklukkan Syam, Panglima Nuruddin Zanki mengalahkan pesukan salib, dan peristiwa besar lainnya. Ramadhan menghadirkan sejarah besar dalam lintasan kehidupan manusia.

Pertanyaannya sekarang adalah, perubahan apa yang di bawa Ramadhan tahun ini dalam kehidupan pribadi dan masyarakat kita? Atau sejarah besar apa yang akan kita ukir pada bulan Ramadhan tahun ini?

Karena boleh jadi, usia kita hanya sampai di sini, tahun ini, tidak berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan tahun depan. Tentu, masing-masing kita mempunyai hajat, kebutuhan dan perkara besar yang berbeda-beda. Sebagai contoh saja, bagi yang difonis oleh dokter agar segera meninggalakan nekotin alias merokok, mari jadikan Ramadhan kali ini sebagai sejarah perubahan kehidupan kita untuk meninggalkan merokok. Toh, kita bisa meninggalkan merokok di siang hari Ramadhan, kenapa tidak dilanjutkan di malam hari dan hari-hari selanjutnya selepas Ramadhan. Alasan bahwa kalau tidak merokok tidak ngetrend, tidak modern, tidak bisa mikir, tidak bisa kerja hanya bentuk tipu daya syetan, jerat-jerat setan saja. Kita bisa meninggalkan sekarang juga, kalau kita mau. Contoh lainnya, target menghatamkan Al-Qur’an bilangan tertentu beserta terjemahnya, dan lain lain, sesuai dengan hajat masing-masing kita.

Masyarakat atau negeri ini juga demikian, sejarah besar apa yang akan kembali dihadirkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan hadirnya bulan Ramadhan ini.

Ramadhan selalu menghadirkan sejarah besar perubahan, dalam hidup kita. Allahu a’lam

Bidang-Bidang IPM dan Tugas pokok fungsinya

Bidang-Bidang IPM dan Tugas pokok fungsinya

 

1. Ketua Umum

Bidang ini diarahkan berupa terciptanya

kepemimpinan (Leadership) yang kuat dan

progresif menuju gerakan IPM yang transformatif.

Hal tersebut meliputi pengelolaan kepemimpinan

dan manajemen serta penataan mekanisme dan

sistem kepemimpinan dan manajemen.:

a. Mengawal orientasi ikatan

b. Optimalisasi kinerja dan partisipasi ikatan

c. Optimalisasi peran lembaga kepemimpinan

d. Penguatan komunikasi eksternal


2. Sekertaris Umum

  1. Membantu dan mendampingi ketua dalam menjalankan organisasi.
  2. Bertanggung jawab atas manajemen atau pengelolaan administrasi organisasi.
  3. Pengarsipan dokumen.
  4. Pendokumentasian hasil rapat.
  5. Membantu kinerja pengurus lain.
  6. Pembuatan dokumen-dokumen kesekretariatan.
  7. Membantu ketua dalam tugas-tugas organisasi.

3. Bendahara

Bidang ini memiliki program:

a. Penataan administrasi keuangan IPM

b. Optimalisasi penggalian, pengelolaan, dan

    pemanfaatan dana organisasi

c. Pengembangan spirit kekayaan dan

    kewirausahaan dengan inovasi lembaga

    usaha penopang dana organisasi


4. Bidang Perkaderan

Bidang ini diarahkan pada penguatan karakter kader

inti ikatan dalam rangka menumbuhkembangkan

semangat yang terorganisir serta jiwa militansi

pada setiap kader. Karena itu, bidang ini memiliki

program:

a. Massifikasi rekruitmen kader

b. Mentoring dan pendampingan sebagai

    upaya penjagaan nilai-nilai kaderisasi pada

    kader inti gerakan (mentoring/pengawasan and

    penjagaan kader)

c. Peningkatan kapasitas pada setiap kader inti

    ikatan

d. Transformasi kader inti ikatan dalam berbagai

    ranah kehidupan masyarakat berbangsa dan

    bernegara (transformasi kader di berbagai sektor

    publik)


5. Bidang Kajian dan Dakwah Islam (KDI)

Bidang ini diarahkan pada penanaman nilainilai

ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat

membangun identitas pelajar muslim yang

memiliki akhlak karimah. Karena itu, bidang ini

memiliki program:

a. Mengintensifkan kajian dan pendampingan

    keislaman

b. Penyempurnaan dan sosialisasi konsep

    dakwah IPM

c. Pengembangan kegiatan yang berorientasi

    pada dakwah dikalangan pelajar


6. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)

Bidang ini diarahkan pada terciptanya tradisi

berpikir kritis, penguasaan ilmu pengetahuan

teknologi di kalangan pelajar dalam bingkai nilainilai

kemanusiaan. Karena itu bidang ini memiliki

program:

a. Menciptakan tradisi berpikir kritis di

   kalangan pelajar melalui pembudayaan

   tradisi baca dan tulis

b. Peningkatan kualitas ilmu pengetahuan

    melalui adanya komunitas-komunitas kreatif

   dan ilmiah di kalangan pelajar

c. Penyadaran akan pentingnya menguasai

    teknologi



7.Bidang Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)

Bidang ini diarahkan pada pengembangan minat

dan bakat serta apresiasi terhadap seni untuk

terbentuknya pelajar kreatif. Karena itu, bidang

ini memiliki program:

a. Pengembangan kajian budaya

b. Melestarikan seni dan budaya lokal

c. Menguatkan gerakan “Sastra Masuk Sekolah”

d. Membudayakan oleh raga di kalangan pelajar


8. Bidang PKK

Asas, Identitas, Lambang, dan Semboyan IPM

Asas, Identitas, Lambang, dan Semboyan IPM

 


  • Asas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berasaskan Agama Islam
  • Identitas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Organisasi Otonom Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi mungkar di kalangan pelajar, berakidah Islam dan bersumber pada Al- Qur'an dan As- Sunnah.
  • Lambang
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Segi lima berbentuk Perisai runcing di bawah ,yang merupakan deformasi bentuk pena dengan jalur besar tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit oleh dua jalur bewarna merah dan dua jalur berwarna hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga Muhammadiyah di mana tengah bulatan matahari terdapat gambar buku dan tulisan Al-Qur'an surat Al-Qolam ayat 1 dan tulisan IPM dibawah matahari

  • Makna Lambang IPM adalah :
Bentuk segi lima perisai,runcing dibawah merupakan deformasi pena
Warna Kuning berarti keagungan dan Ketuhanan; Putih berarti Kesucian; Merah berarti Berani; Warna Hijau menunjukkan agar ilmu yang didapatkan dapat mempertebal iman.
Gambar Matahari yang menunjukkan bahwa IPM adalah Keluarga besar Muhammadiyah
Di tengah bulatan matahari terdapat gambar buku berarti ilmu pengetahuan, atau bisa juga berarti Al-Qur'an yang suci (putih)
Di bawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-Qur'an, surat Al-Qalam ayat 1 yang berbunyi'' Nuun Walqolami wamaa Yasthuruun" yang artinya: Nuun, Demi pena dan apa yang dituliskannya.
Tulisan Al-Qur'an tersebut ditulis dengan menggunakan huruf arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM berwarna merah dengan kontur hitam. merah berarti berani serta aktif menyampaikan dakwah islam karena IPM mengembangkan tugas sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
 
  • Semboyan
IPM bersemboyan
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ               
Nuun Walqolami Wamma Yasthuruun
yang berarti : Nuun ,demi pena dan apa yang dituliskannya


Kemuhammadiyahan

Kemuhammadiyahan

 

Materi Kemuhammadiyahan

LATAR BELAKANG

Berdirinya Muhammadiyah tidak lepas dari pribadi pendirinya, yaitu KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan dilahirkan di Kauman Yogyakarta yaitu pada tanggal 1285 H/1868 M. ayahnya bernama KH. Abu Bakar.

       Adapun isi dari pokok-pokok pemikiran dan perspektif keagamaan KH. Ahmad Dahlan berdasarkan dengan sumber dan bahan :

1.  Dalam bidang Akidah, pandangan KH. Ahmad Dahlan sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama salaf

2.   Menurut perspektif KH. Ahmad Dahlan bahwa beragama adalah beramal artinya bahwa beragama itu berkarya dan berbuat sesuatu : melakukan tindakan sesuai dengan isi pedoman Al-Qur’an dan Sunnah

3.      Dasar pokok hukum Islam menurut KH. Ahmad Dahlan adalah Al-qur’an dan Sunnah

4.    Dalam pandangan KH. Ahmad Dahlan terdapat 5 jalan untuk memahami Al-qur’an, yaitu memahami maksudnya (tafsir), selalu bertanya pada siri sendiri, apakah larangan agama yang telah diketahui telah ditinggalkan dan apakah perintah agama yang telah dipelajari sudah dikerjakan atau belum, tidak mencari ayat lain sebelum isi ayat sebelumnya dikerjakan

5.    KH. Ahmad Dahlan menyatakan bahwa tindakan nyata adalah wujud kongkrit dari hasil terjemahan Al-qur’an dan organisasi adalah wadah dari tindakan nyata tersebut

6.      Sesuai dengan dasar pemikiran bahwa seseorang itu perlu suka dan bergembira, maka orang tersebut harus yakin bahwa mati adalah bahaya, akan tetapi lupa kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu sendiri. Disamping itu kyaimenyatakan selanjutnya bahwa harus ditanamkan dalam hati seseorang ghirah dan gerah hati untuk maju dengan landasan moral dan ikhlas dalam beramal

7.  Kunci persoalan kehidupan adalah peningkatan kualitas hidup dan kemajuan yang sedang berkembang dalam tata kehidupan masyarakat

8.  Pembinaan generasi muda (kader) dilakukan kyai dengan jalan interaksi langsung. Untuk melaksanakan teori tersebut kyai mendirikan kepanduan yang selanjutnya diberi nama Hisbul Wathan (HW)

9.      Strategi menghadapi perubahan sosial akibat modernisasi adalah merujuk kembali pada Al-qur’an, menghilangkan sikap fatalisme dan sikap taqlid. Strategi tersebut dilaksanakan dengan menghidupkan jiwa dan semangat ijtihad melalui peningkatan kemampuan berfikir logis-rasional dan mengkaji realitas sosial.

  

A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

Tidak tegaknya aqidah islamiyah umat. Hal ini disebabkan tidak pasnya pemahaman agama mereka sehingga pengalamannya bercampur aduk dengan aqidah / keyakinan non islam, Hinduisme, Budhisme, Animisme dan dinamisme.

Timbulnya kebekuan dan kejenuan berfikir, sikap taqlid buta, dan sikap fatalistis (menyerah kepada takdir). Ini semua mengakibatkan kemiskinan dan kebodohan.

Keterbelakangan umat Islam dalam ilmu pengetahuan, sains modern dan teknologi yang disebabkan oleh fahamagama yang sempit, misalnya mengharamkan apa saja yang datang dari BARAT (orang kafir).

Tidak berkembangnya dakwah Islamiyah. Islam hanya diajarkan dalam masjid dan pondok pesantren dengan metode sorogan.

Citra umat Islam tidak mencerminkan Islam yang ya’lu walaa yu’la alaih (tinggi dan tiada yang membandingi ketinggiannya).

Polotik KRISTENISASI dari pemerintah penjajah kerja sama dengan missi dan zending.

Pengaruh gerakan-gerakan dalam Islam di luar negeri : Mesir, Arab Saudi, dan lain-lain.

Menghadapi permasalahan umat Islam Indonesia tersebut KH. Ahmad Dahlan mengambil langkah yang strategis. Langkah tersebut yaitu menerjemahkan surat Ali Imron ayat 104 yang artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung (jaya, bahagia dan menang)”.

Ayat ini dipahami oleh beliau sebagai perintah mendirikan organisasi yang mampu memecahkan persoalan-persoalan umat. Maka didirikanlah “MUHAMMADIYAH”.

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H, atau 18 November 1912 M.


    B.     TUJUAN DIDIRIKAN MUHAMMADIYAH

Sebagaimana organisasi massa lainnya, Muhammadiyah didirikan membawa misi dan tujuan tertentu. Bila dicermati sejak berdirinya hingga sekarang ini, ternyata tujuan persyarikatan Muhammadiyah selalu mengalami perubahan. Pada masa awal berdirinya, yaitu pada tahun 1912, misalnya rumusan tujuan Muhammadiyah berbeda dengan rumusan tujuan Muhammadiyah pada tahun 1986. pada tahun 1912 Muhammadiyah berada pada masa kolonial Belanda, sedangkan pada tahun 1986 Muhammadiyah berada pada masa kemerdekaan.

Adapun tujuan organisasi Muhammadiyah yang dirumuskan dalam Statuten pertama kali tersebut adalah:

Meenyebarkan pengajaran agama Nabi Muhammad Saw.

Memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya

Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan besluit Gubernur Jendral tanggal 2 September 1921 no. 36 berubah menjadi :

Memajukan dan menggembirakan pengajaran agama islam di Hindia Nedherland

Memajukan dan menggembirakan cara kehidupan sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya (segala sekutunya)

Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan anggaran dasar Muhammadiyah pasal 3 pada tahun 1950 Adalah :

“Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.

Konsep dasar yang tercantum dalam pasal 2 anggaran Dasar Muhammadiyah pada Muktamar ke-41 di Solo dituangkan pada pasal 1 ayat 1 dibawah judul: Nama, Identitas dan kedudukan, berbunyi : “Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-qur’an dan Sunnah”. Azas dalam anggaran dasar Muhammadiyah hasil keputusan muktamar ke-41 di Solo terdapat dalam pasal 2 Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu Pancasila.

Maksud dan tujuan Muhammadiyah pasal 3 Anggaran Dasar dan operasionalisasi pada pasal 4 tentang Usaha. Adapun maksud dan tujuan Muhammadiyah dari hasil keputusan Muktamar ke-41 di Solo adalah : “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT”. 


C.     IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 1 ayat 1 tentang : Nama dan identitas, tersebut bahwa : “Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah dengan identitas sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-qur’an dan Sunnah”. Muhammadiyah memiliki watak, perilaku dan pemikiran yang memungkinkan menyandang 3 identitas yaitu :

1.      Sebagai gerakan Islam

2.      Sebagai gerakan Dakwah

3.      Sebagai gerakan Tajdid

Dari 3 identitas tersebut diatas Muhammadiyah mendasarkan diri pada 5 prinsip dasar gerak persyarikatan, yaitu :

Prinsip Tauhid

Prinsip Ibadah

Prinsip Jama’ah atau kemasyarakatan

Prinsip gerak dan kemandirian dakwah

Prinsip Gerak dan Tajdid


     D.    DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

·        Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT

·        Hidup manusia bermasyarakat

·        Mematuhi ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat

·        Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan

·        Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad saw

·        Melancarkan amal usah dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

Share !