Kultum ramadhan #01

 Cinta Dunia


Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini: “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)

Perhatikan Firman Allah SWT berikut ini: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al-Hadiid [57]:20)  Cinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah,  misalnya, shalat, saum atau sedekah,  dan kalaupun kita tetap melakukannya tapi tetap dikatakan sebagai urusan dunia,  jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.

Hampir tiba dimana umat-umat saling memanggil untuk melawan kalian sebagaimana orang-orang saling memanggil untuk menyantap hidangannya”. Salah seorang bertanya:  “apakah karena sedikitnya kami ketika itu? Rasul menjawab, “bahkan kalian pada hari itu banyak akan tetapi kalian laksana buih dilautan dan sungguh Allah mencabut ketakutan dan kegentaran terhadap kalian dari dada musuh kalian dan Allah tanamkan di hati kalian al-wahn”. Salah seorang bertanya: apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Beliau menjawab:  “cinta dunia dan membenci kematian” (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.

Allah SWT berfirman: “Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Hud[11]: 15-16).

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dunia itu dilaknat, berikut segenap isinya juga dilaknat, kecuali jika disertai untuk tujuan kepada Allah SWT. (Al Hadits)

Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.

Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yang cinta pada dunia ibarat orang yang berjalan di atas air. Dapatkah orang berjalan di atas air, kakinya tidak basah?” (Al-Hadits). “Dunia adalah manisan hijau. Dan Allah mengangkat kamu sebagai khalifah di atasnya, dan Dia menyaksikan bagaimana cara kamu bekerja.” (Al-Hadits).


Obat dari penyakit cinta dunia ini tidak lain adalah kezuhudan kita kepada dunia, yang mana Rasulullah saw telah mengajarkan kita ummatnya untuk berlaku zuhud. Rasulullah saw bersabda: “zuhudlah di dunia maka ALLAH akan mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian manusia, maka kamu akan dicintai oleh mereka ” (HR.ibnu majah dalam kitab zuhud ).

Perhatikan hadits berikut ini: “Andai saja kamu mengetahui, apa yang engkau akan lihat saat kematianmu, tentulah engkau tidak akan memakan segigitpun hidangan idamanmu, dan pula engkau tidak akan meminum lagi minuman lezat untuk memuaskan rasa dahaga mu yang tak terpuaskan” (Imam Ahmad dari Abu Dharda as)

Jabir bin Abdillah ra bekata, “Rasulullah SAW pernah memasuki sebuah pasar yang di kiri-kanannya dipadati manusia. Ketika itu beliau melewati seekor kambing kuper (telinganya kecil) yang telah menjadi bangkai. Lantas Beliau menenteng telinga kambing itu seraya berseru, “Siapakah yang mau membeli kambing ini dengan harga satu dirham?” Pengunjung pasar menjawab, “Sedikitpun kami tidak menginginkannya“. Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian mau jika anak kambing ini kuberikan cuma-cuma kepada kalian?” Mereka menjawab, “Demi Allah, kalaupun anak kambing itu hidup, kami tidak akan menerimanya karena cacat, maka bagaimana kami mau menerimanya setelah menjadi bangkai?” Mendengar hal ini Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia itu lebih hina dalam pandangan Allah daripada bangkai kambing kuper ini dalam pandangan kalian” (HR. Muslim)

Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap harta benda dan didalam harta benda terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat bangga dan angkuh, pamer terhadap yang dimiliki.  Dan orang yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan terus berusaha untuk menambahnya, hingga membuatnya lalai dari dzikir kepada Allah SWT. Ketahuilah barangsiapa dilalaikan oleh harta bendanya, dia akan merugi, terlebih bila lalai dari dzikrullah, ia akan hanya seperti mayat, karena bila hati sepi dari dzikir ia akan dihuni dan disetir olehsetan sesuai kehendaknya.

Jika seorang manusia telah dikuasai (hatinya) oleh iblis, maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena cinta dunia tidak akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur. Yahya bin Mu’adz berkata, “Dunia itu araknya setan, barangsiapa mabuk karenanya, ia tidak akan segera sadar, kecuali setelah berada di tengah kumpulan orang mati dalam keadaan menyesal di antara orang-orang yang merugi”.

”Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi).

Dunia dengan segala pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona, dan kadang kesuksesan seseorang memang diukur dari status sosialnya di masyarakat, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita terjebak dan terperangkap cinta dunia. Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini, semua harta dunia yang kita banggakan, tidak akan kita bawa mati, hanya amal ibadah, dan amal kebaikanlah yang akan menemani kita hingga sampai hari kita dibangkitkan nanti. Jadikanlah dunia hanya sebagai ladang akhirat kita, tempat kita mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Ingatlah selalu, bahwa kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup didunia ini.



Share this

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon